Cerita Seks | Jena Wanita Cantik Keturunan Arab


“kamu mau ngapain Randy? Jangan macam2 ya” begitu seloroh si mahmud dengan nada mengancam saat aku masuk ke dalam pantry yang hanya ada dia seorang.

Iya, aku panggil dia mahmud, karena dia cantik keibuan dewasa dan sok alim, umurnya 34 tahun, tujuh tahun lebih tua dari saya. Anak pertamanya berusia 12 tahun, ya dia menikah muda dengan seorang dosen universitas swasta.

Dengan wajah kearab2an dan sensual dia sangat sexy sekali. Kalau dilihat dia mirip fashion desainer J#nahara dengan karakter seperti Angel Karamoy yang suka melakukan gesture “mengundang”. Jadi kita panggil saja dia Jena Angel. Tubuhnya mungil tinggi 160 cm berat 45 kg dengan susu yang besar ukuran 34C.

Karena dia sok alim maka aku selalu menggoda dia dengan mesum. Meledek dia dengan ejekan seksual. Ya, karena aku ga suka cewe yang sok tinggi karena dia berjilbab. Dan aku paling suka menjatuhkan martabat wanita sombong.

Setelah melahirkan anak kedua si Jena menjadi semakin sexy tanpa menggemuk, yap..aku sadar susunya semakin besar. Dan sengaja aku sering menatap susu nya lama agar dia sadar aku melihat susu nya.

Jena sudah lama menjalani program punya anak dan baru kesampaian tahun ini. Biasanya aku hanya sekedar menggoda dia tanpa maksud ingin benar2 ngewe sama dia. Sekedar bercanda.

Tapi hari itu, aku sudah bener2 muak dengan kelakuan dia yang selalu menceramahi aku. Setiap aku liat bercanda dengan tatapan sange dia selalu balik mengancam “klo liat orang tuh yang sopan” “jadi cowo tuh bla bla bla”

Terkadang malah nada menantang “coba aja klo berani” dengan melotot “ah paling omdo” dll

di pantry itu aku memuntahkan puncak kekesalan aku ke dia, setelah dia mengancam aku jadi kalap, aku langsung menyosor bibirnya, tangan kiriku merengkuh kepalanya sedangkan tangan kanan ku meremas2 susu nya dengan kasar. Aku pengen tau kayak gimana sih ini cewe...

Jena berusaha melawan dengan memukul2 dada dan pundak ku, tetapi itu semua sia2.

“mmpphh..mpphh..mmppffh”

aku melumat2 bibirnya sambil lidah ku berusaha merogoh kerongkongan dan mencari2 lidahnya.

“sllruuurpp...sluurpp” aku menyedot2 sambil menelan liurnya

PLAK!

Tangan kanannya berhasil menampar wajahku...

“dasar brengsek! Awas ya aku laporin ke security” sambil berusaha kabur dari aku.

Untungnya aku sigap, aku pegang tangannya yang tadi menampar wajahku, aku seret dia kedalam gudang file di dalam pantry.

“apaan sih, lepasin gak!” teriaknya

aku lempar dia ke pojok gudang kecil itu. Aku kunci gudang file itu...

PLAK!...aku balas tamparan dia di pipinya hingga memerah.

Jena melihatku dengan tatapan nanar sambil memegang pipinya yang merah. Tubuhnya meringkuk ketakutan dipojok.

Tekad ku sudah bulat, walau nanti aku dipenjara setidaknya dia harus pulang dengan benih2 aku didalam memeknya.

Aku menggunakan waktuku dengan santai, aku buka baju dan celana hingga pakaian dalam pelan2. Aku ingin dia semakin takut...ya, jena menatap aku ketakutan dengan sedikit2 mencuri pandang ke kontolku yang mengacung2 dengan panjang 15,5 cm mencari mangsa.

Disitu aku berdiri telanjang bulat sedang Jena masih berpakaian lengkap.

Aku pegang kaki kiri nya lalu aku tarik dengan kasar, tangan ku yang lain segera meraih celana dalamnya berwarna ungu senada dengan jilbabnya. Dia menahan celana dalam nya dengan sekuat tenaga.

PLAK!..aku tampar lagi kali ini dengan tenaga yang lebih sedikit hanya sekedar memberi shock therapy.

“BUKA!” Aku menekankan nada suara ku sambil melotot marah..

untung tidak ada security di lantai tempat aku bekerja karena hari itu hari sabtu. Security hanya ada di gerbang pos depan gedung tempat aku bekerja.

Dengan paksa aku mengoyak2 celana dalamnya..

Sedikit demi sedikit Akhirnya terlepas juga...aku mencium wangi semerbak.

Ya,ternyata dugaan ku benar, Jena sangat merawat memeknya. Memeknya pink agak kecoklatan berbentuk empot ayam seperti bayi, kontras dengan jembutnya yang lebat dengan dua titik tahi lalat di sekitar bibir memeknya. Kata orang cewe yang punya tahi lalat di memek itu biasanya Hypersex atau minimal kuat ngewe, dan Jena punya dua tahi lalat.

Jangan2 dia...ah, ga mungkin.....

Aku tarik pinggangnya, aku singkap rok panjangnya, tangan kananku membimbing kontol aku ke gerbang vagina nya, sedangkan tangan kiriku memegang lehernya.

“Randy..mmhh...nnnhhh..jangan..Don, aku bukan cewe murahan aakknnhh” sambil menatap aku dengan wajah iba.

Aku tekan kontolku di vaginanya, sedikit demi sedikit kontolku amblas kedalam liang kenikmatan yang aku ga pernah menyangka akan merasakannya.

“Randy jangan...mbak mohon...nnhh” Jena mengiba sambil menggeleng2kan kepalanya.

Keset,legit, hangat, sangat nikmat sekali dan sangat menjepit.

Itu kesan pertama saat aku melesakkan kontolku seluruhnya di dalam vagina Jena. Benar2 sensasi yang luar biasa, berjuta2 rasa, berbeda dari memek2 yang pernah aku rasakan selama ini. Aku yakin dia belum pernah merasakan kontol lain selain milik suaminya yang selalu gagal memberikan dia anak kedua.

Aku merasa bangga, aku menang tahap awal, memasukkan kontolku kedalam vagina Jena.

Dengan wajah bangga aku mulai menyodok2 dengan ritme pelan...

“nhnhh..nnhh..nnhh..ahhhk..Randy, nnhh..nnhh jahngaannhh” Jena bersuara lirih

“ahh..ssss...nnmmngghh” aku berusaha mengatur ritme

memek Jena mulai basah, sodokan ku semakin lancar, Butir2 keringat mulai bermunculan di badan kami, tangan kiriku meraih jilbab ungu yang dia pakai lalu mencabutnya, terlihat rambut Jena yang hitam lebat khas wanita arab. Wajahnya memerah serta rambutnya mulai basah akibat keringat. Lehernya mengkilat. Tak tahan melihatnya, aku langsung menjilati keringat dilehernya...

terlihat dari wajahnya, Jena terangsang karena geli di lehernya.

sodokan ku semakin ku percepat,

sleb sleb sleb slebb..sleb..sleb.sleb slebb..sleb..sleb.sleb..slebb...

3 banding 1 begitu ritme sodokan ku, 3 sodokan standar di sisipkan dengan satu sodokan dalam. Itu rumus aku yang membuat banyak istri orang tergila2 ngewe dengan aku.

“akh.akh.akh.aaakkhhh.. akh.akh.akh.aaakkhhh.. akh.akh.akh.aaakkhhh...” Jena terlihat mulai pasrah, ya itu jurus pamungkas aku ga ada satu cewe pun yang ga ketagihan setelah aku hajar dengan jurus pamungkas aku.

Aku berada ditengah2 ronde..

Tangan kanan ku meremas2 kasar susunya yang masih berbalut pakaian warna hitam.

Aku mulai menggigit2 kecil lehernya yang mungil...

“Don jangan mbak mohon..aakhh..akhh..nanti..akhh..ah..suami..aku..ah..bisa ..ohh..tau”

*SLEB..”Ah!” teriak Jena sambil menutup mulutnya saat aku lesakkan kontolku.

Aku berhenti menyodok memeknya..

“OK, asal kmu buka baju kamu dan beha kamu”

Dengan pelan2 dan lemah Jena mulai melepas kancingnya satu persatu, dibuka bajunya, lalu dia melepas baju dalamnya, lalu dia melepas beha nya.

Benar sekali, susunya besar, bulat dan pentilnya berwarna coklat agak pink.

Kontolku masih tertanam didalam memek Jena, namun Aku tidak serta merta mulai menyodok lagi namun aku menatap dia dengan pandangan bangga, menyeringai penuh kemenangan. Jena membalas dengan memalingkan wajahnya..

Aku mulai menyodok dengan ritme pelan..gigi 1

Shhh..sshhh...mmmhhh..hngghh...oh nikmat banget Jena” desahku

“ahh..akkh...ahh..nnhh..mmhhh..mmhh..mmmmhh” Jena menimpali desahan ku..

Sodokan mulai aku percepat....gigi 2

“ahh..akkh...ahh..nnhh..ahhh..ahh..ahh” desahan Jena mulai mengiringi sodokanku

Hehe...bathin ku..sepertinya Jena sudah mulai menikmati sodokanku..

Saatnya gigi 3, sodokan mulai aku kasih ritme cepat pamungkas 3 banding 1

*sleb..sleb..sleb..SLEB! sleb..sleb..sleb..SLEB! sleb..sleb..sleb..SLEB! sleb..sleb..sleb..SLEB!

“ah..ah..ah..AH! ah..ah..ah..AH! ah..ah..ah..AH! ah..ah..ah..AH! ah..ah..ah..AH!...” desah Jena mengikuti ritme sodokanku.

Pinggulnya mulai mengikuti arah sodokanku, sengaja aku sodok agak kekiri atau kekanan, dan benar Jena mengikuti sodokan aku dengan pinggulnya agar aku lebih nikmat. Ya, aku..Jena tau kalau dia berusaha supaya aku lebih menikmati memeknya

Aku menang.....aku menyeringai penuh kemenangan

Napasnya mulai tersengal2

Jena sudah tidak bisa menutupi lagi birahi nya, dia menutup matanya, dia malu karena sudah menikmati sodokanku.

Dia menggigit kecil bibir bawahnya sambil sesekali menutupi mulutnya agar tidak teriak terlalu kencang saat sodokan keempat aku lesakkan ke memeknya.

Hosh, hosh, hosh....napasku mulai memburu

Sodokan demi sodokan aku lakukan dengan penuh tenaga, kenikmatan demi kenikmatan aku raih, aku merasakan sesuatu di dalam kantong biji ku,

Ya, inilah saatnya....kenikmatan puncak

Aku sodok memek Jena dengan gigi 4, ritme 1 banding 1 secepat2nya...sedalam2nya..

SLEB! SLEB! SLEB! SLEB! SLEB! SLEB! SLEB! SLEB! SLEB! SLEB! SLEB! SLEB!

Aku meraih pinggang Jena sekencang2nya, dan...”hhhnnnngggghhhhhh”

SLEB CROT! SLEB CROT! SLEBCROT! SLEB CROTT!

“Ah..ah..ah..ahh” desah Jena

Tiap aku memuncratkan sperma di dalam memeknya aku iringi dengan satu sodokan dalam, aku pastikan sodokan aku sedalam2nya saat memuncratkan sperma..

Aku lemas, lunglai, tubuhku jatuh memeluk tubuh Jena yang penuh keringat. Kepalaku berada disamping kepala Jena, napas kami saling memburu hingga berangsur2 normal.

Aku tetap memasukkan kontol aku di dalam memek Jena hingga menciut...terkadang aku sodok2 supaya spermaku masuk lebih dalam. beberapa tetes spermaku terjatuh dari memeknya diatas kardus.

Aku ingin Jena hamil anak ketiga...anak dari benih aku..hehehe

Aku ingin mengerjai dia sekaligus.

12 menit.....

Ya, selama 12 menit itu aku memperkosa Jena...aku tidak mau ambil resiko berlama2. Dan memang aku akui stamina aku ga terlalu lama dalam berhubungan badan. Standar orang2 biasa Paling lama 15 menit full throttle diluar foreplay.

Dibalik kekurangan aku yang hanya mampu 12 menit full throttle, ada kelebihan lain.

Aku mampu main hingga 3-4 ronde dalam 3 jam.

Plop..aku cabut kontolku yang masih tertanam di memeknya.

Aku mulai bangkit dari tubuh Jena yang tinggal rok panjangnya saja, aku segera mengumpulkan bajunya, roknya pun aku lepas.

Aku buang ke pojok lain pakaiannya...

Sekarang kami berdua sama2 telanjang bulat. Aku duduk di kursi depan tumpukan kardus tempat aku menggarap Jena sambil mengocok2 kontolku agar bangkit lagi.

Aku menatap Jena, terkulai dengan penuh keringat dan sperma di memeknya...wajahnya memerah, dengan sedikit bekas tamparan aku yang semakin memudar.

Jena tampak kelelahan namun masih bisa melihatku dengan tatapan sayu..dia merogoh2 memeknya yang penuh dengan sperma...

Aku mengerti, aku lemparkan ke dia celana dalamnya yang berwarna ungu..dia menyeka beberapa kali memeknya dengan celana dalam itu.

Hehe, ga tau aja kalo itu sia2...ya, kita masih ada 2 ronde lagi.

Aku buka kunci gudang, aku keluar sebentar mengambil air minum dingin dari dispenser....

Jena tidak mungkin lari karena pakaiannya udah aku amankan.

Aku minum beberapa teguk lalu ku isi lagi gelasnya hingga penuh. Aku beri gelas itu ke Jena, diapun meminumnya hingga habis.

Sambil mengocok2 kontol sesekali aku mencuri pandang ke Jena yang sedang berbaring meringkuk...ternyata dia diam2 mengocok memeknya dengan jari nya sendiri.

Eit Sebentar...

Kenapa aku baru sadar sekarang...

Oh iya, Jena belum orgasme....Jena belum keluar, dia kentang..Kena Tanggung..

Gila, apa ga salah?

Aku pede dengan jurus pamungkas yang bisa bikin mahmud2 n cewe2 kelojotan dan langsung orgasme...

Ternyata jurus pamungkas gw udah dipatahin..

Dan itu oleh cewe yang alim, keibuan bukan oleh cewe sexy dengan sex appeal tinggi.

Ah kebetulan...

Kontolku sudah mulai bangun...

Aku segera meraih pinggang Jena, menyuruh dia nungging dan aku sodok dari belakang...

Plok.. Plok..Plok.. Plok..Plok..Plok..

Gak lama 15 menit kemudian Jena orgasme, dia mencengkram kuat tanganku yang memegang pinggulnya.

Lalu aku pun segera memuncratkan spermaku didalam memeknya hampir disaat bersamaan Jena orgasme.

Sebelum aku beranjak pulang aku memberikan pakaian Jena, dia pun memakainya, dia kebingungan mencari celana dalamnya yang sengaja aku simpan untuk kenang2an,

“udah ga usah pake celana dalam, kan kamu pake rok panjang” kataku

Setelah dia berpakaian lengkap muncul ide ku untuk quicky, aku segera dorong Jena merunduk bertumpu pada tumpukan kardus yang dijadikan alas persetubuhan kita tadi, aku singkap roknya keatas lalu segera aku masukkan kontol ku kedalam memeknya dan mengocoknya dengan cepat.

Setelah memuntahkan lagi spermaku untuk ketiga kalinya di memek Jena aku langsung memakai pakaian aku dan kabur pulang meninggalkan Jena sendirian di gudang pantry.

Aku siap dengan konsekuensinya, dirumah aku kuatir menunggu dijemput oleh polisi....

Posting Komentar

0 Komentar